Untuk menurunkan berat badan secara ideal, banyak orang mencoba melakukannya dengan
cara instan. Misalnya mengonsumsi minuman sehat seperti jus buah tanpa
asupan makanan yang seimbang. Banyak yang percaya bahwa cara ini cukup
sehat, namun lainnya mengatakan ini adalah cara yang buruk untuk
menurunkan berat badan.
Diet detoks adalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan secara ideal dengan
mengonsumsi cairan, seperti jus buah atau sayuran, dan tentu saja dalam
jumlah yang cukup. Sayangnya, konsumsi buah-buahan dan sayuran yang
tidak disertai dengan kebutuhan gizi tubuh seperti protein dan lemak
sehat.
Hasil dari diet ini memang menunjukkan perubahan dengan cepat. Tetapi
efeknya tidak akan berlangsung lama. Jika selama satu minggu tubuh tidak
mendapatkan protein dan asupan lemak kurang dari 1.000 kalori per hari,
tentu saja, tubuh akan mengeluarkan reaksi yang cukup berbahaya.
Seperti dikutip dari Womenshealth, ada mekanisme detoksifikasi jus buah yang berpotensi berbahaya.
Setelah tegukan pertama
Dalam diet detoks, ketika kita mulai minum jus buah, itu berarti tubuh
benar-benar dalam keadaan lapar. Sinyal lapar di otak mulai menanggapi
masuknya jus buah yang kita konsumsi. Hanya mengonsumsi sayuran saja
juga bukan ide baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Ini karena, ketika
kita mengonsumsi makanan manis, seperti jus buah, kinerja pankreas
menjadi sedikit terganggu. Melalui pankreas, insulin didorong keluar.
Mengubah gula dalam bentuk jus menjadi glukosa dalam sel tubuh.
Setelah 30 menit
Kita akan mulai merasa pusing. Ini adalah tanda bahwa sel-sel mulai
menyerap glukosa dan kadar gula darah juga mulai menurun. Bukan hanya
itu, jika kita tidak mengasup kalori dalam jangka pendek, tubuh akan
berhenti memasok glikogen pembentuk energi. Kemudian menyimpannya dalam
hati dan otot.
Hari kedua
Jika kita memilih menurunkan berat badan secara ideal dengan cara ini, hanya dengan
minum jus buah atau sayuran saja, tentu saja, produksi insulin akan
melonjak. Tubuh akan kehilangan glikogen dan akan membuat kita merasa
lemah dan lesu. Jika pasokan kalori menipis dalam tubuh, tubuh akan
memanfaatkan beberapa sumber kalori lain untuk menghasilkan energi.
Tubuh akan mengambil langsung dari sumber otot (trigliserida). Meskipun
kita berolahraga, jika melakukan diet seperti ini, kita akan kehilangan
massa otot.
Hari ketiga
Bukan hanya tubuh yang tidak nyaman. Otak, juga tidak akan bahagia. Ini
karena ketika kita melakukan diet detoks, otak akan sedikit keluar dari
kendali. Kita mungkin merasa sedikit emosional (marah-marah) dan sulit
untuk fokus. Selain itu, otak juga akan mengalami kekurangan asam amino.
Asam amino adalah bahan baku yang diperlukan sebagai neurotransmitter
untuk menjaga mood.
Setelah tiga hari, protein dalam otot juga akan terurai menjadi amonia
dan asam urat yang kemudian dapat menyerang pembuluh darah. Diet detoks
rutin tanpa asupan makanan, juga dapat menyebabkan gangguan ginjal dan
membuat Anda rentan terhadap diare.
Hari keempat
Hanya cairan dalam bentuk jus tanpa makanan lain yang diproses oleh tubuh, menyebabkan villi (jonjot-jonjot
usus) di usus kecil tidak mampu bekerja maksimal dalam menyerap
nutrisi. Usus kecil hanya akan mendapatkan sedikit serat makanan, dan
kemudian akan membawanya ke darah. Inilah awal dari pengurangan atau
penyusutan jaringan otot akibat asupan makanan yang buruk.
Pada hari kedelapan
Setelah diet detoks teratur, tubuh akan cenderung kehilangan banyak
otot. Bahkan jika kita kembali ke rutinitas makan. Massa otot akan
membakar kalori lebih sedikit. Hasilnya, kita akan mengalami diet yo-yo. (intisari)
Suplemen untuk Diet Sehat Ideal :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar